Rosulullah adalah suri tauladan bagi setiap umatnya karena semua perbuatan Nabi Muhammad mencerminkan akhlak yang mulia, hal ini dapat dilihat dari sebuah kisah Rasulullah SAW merawat seorang Yahudi buta dengan penuh kasih sayang. Kisah ini mencerminkan bagaimana mulianya akhlak Rosulullah yang patut kita teladani. Bagaimana kisahnya?
Inilah kisah Rasulullah SAW dan seorang Yahudi buta
Ada banyak sekali kisah suri tauladan Rosulullah yang dapat kita ambil hikmahnya, salah satunya adalah Rosulullah yang dengan sabar dan kasih sayang merawat seorang Yahudi buta. Kisah ini memberikan inspirasi dan cerminan menjadi seorang muslim yang baik sehingga banyak dikisahkan melalui ceramah atau dakwah. Bagaimana kisah Nabi Muhammad merawat seorang Yahudi buta?
Semasa hidup Rosulullah selalu membawakan makanan kepada seorang pengemis Yahudi tua dan buta yang berada di sudut pasar Madinah. Setiap pagi beliau mendatangi pengemis tua itu untuk memberikan makanan sekaligus menyuapinya dengan lembut dan kasih sayang. Padahal pengemis tua ini selalu berkata kepada semua orang yang menghampirinya agar jangan mendekati Muhammad karena dia adalah seorang pembohong, gila, ahli sihir, dan akan mengelabui dengan agama sesat yang dibawanya.
Meskipun setiap hari Rosulullah mendengar hinaan dan hujatan dari pengemis tua itu, namun beliau tetap bersabar dan tetap membawakan makanan setiap pagi serta menyuapinya dengan kasih sayang. Rosulullah tidak pernah berkata sepatah katapun kepada pengemis Yahudi itu dan setelah selesai menyuapinya beliau lalu pergi meninggalkannya. Inilah kisah Rasulullah yang menyentuh hati.
Setelah Rosulullah wafat, maka tidak ada seorang pun yang pergi membawakan makanan kepada pengemis buta itu. Sebagai sahabat Rosulullah, Abu Bakar bertanya kepada Aisyah apakah ada sunnah Nabi yang belum dijalankannya. Aisyah pun menjelaskan bahwa semasa hidup Rosulullah setiap pagi selalu membawakan makanan kepada seorang pengemis Yahudi tua dan buta yang berada di pasar Madinah.
Keesokan harinya, Abu Bakar menjalankan sunnah Nabi yaitu membawakan makanan untuk pengemis Yahudi tua dan buta yang berada di sudut pasar. Setelah Abu Bakar mendekati pengemis itu, alangkah terkejutnya beliau karena pengemis tua itu menyerukan kepada semua orang yang menghampirinya agar jangan mendekati Muhammad karena dia seorang penyihir, penipu, gila, dan pembohong dengan agama baru yang dibawanya.
Mendengar ucapan pengemis tua itu, Abu Bakar langsung menangis karena kesabaran Rosulullah menghadapi pengemis tua itu setiap pagi dan beliau tetap dengan kasih sayang memberikan makanan kepada orang yang telah menghinanya. Inilah kisah Rasullulah merawat seorang buta yang patut kita contoh.
Abu Bakar akhirnya memberikan makanan kepada pengemis buta itu kemudian sang pengemis bertanya siapakah gerangan yang telah memberikan makanan kepadanya. Abu Bakar berkata bahwa dirinyalah yang selama ini membawakan makanan untuknya, tetapi meskipun buta sang penegmis mengetahui bahwa bukan Abu Bakar yang selama ini memberikan makanan untuknya.
Pengemis tua menjelaskan bahwa selama ini orang yang memberikan makanan kepadanya sangat lembut dan penuh kasih sayang sehingga dia tidak perlu kesulitan untuk mengunyah makanan karena makanan tersebut telah dihaluskan terlebih dahulu. Cara memberikan makanan pun juga penuh kasih sayang dan tidak kasar sama sekali.
Akhirnya Abu Bakar menceritakan bahwa selama ini yang telah memberikan makanan kepada pengemis tua itu adalah orang yang selama ini dia hina yaitu Nabi Muhammad SAW dan beliau tidak akan pernah kembali untuk memberikan makanan karena telah wafat. Mendengar penjelasan dari Abu Bakar maka seketika pengemis tua itu menangis dan menyesali akan semua perbuatan yang telah dilakukannya. Pengemis Yahudi tua dan buta itu akhirnya mengakui akan kemuliaan Rosulullah dan kebenaran ajaran Islam dengan mengucapkan dua kalimat syahadat disaksikan oleh Abu Bakar.
Itulah kisah Rasulullah SAW merawat seorang Yahudi buta yang dapat menjadi inspirasi dan cerminan karakter seorang muslim sejati.
0 komentar:
Posting Komentar