Kematian adalah hal yang pasti terjadi pada setiap yang bernyawa. Saat kita meninggal maka rumah kita adalah liang kubur dimana tidak ada orang lain yang bisa menemani kita, bahkan semuanya akan meninggalkan kita. Ketika liang kubur berbicara pada kita mengenai bagaimana dirinya memperlakukan kita saat meninggal maka kita akan takut akan kematian.
Kematian adalah kepastian yang akan terjadi pada setiap yang bernyawa. Kita berasal dari tanah dan nantinya akan kembali ke tanah pula. Setiap manusia memiliki takdir kematiannya masing-masing. Semua itu memiliki hikmah bagi kehidupan kita agar menjadi manusia yang lebih baik lagi.
Setelah mati, kita akan dikubur dalam liang lahat yang begitu gelap dan menyeramkan. Rasulullah pernah bersabda bahwa liang lahat menyerukan lima kalimat. Liang kubur itu mengatakan bahwa dulu manusia berjalan di punggungnya dan berakhir di perutnya, dulu manusia bersenang-senang di punggungnya dan bersedih di perutnya, dulu manusia melakukan dosa di punggungnya dan mendapatkan siksa di perutnya, dulu manusia tertawa di punggungnya dan kemudian menangis di perutnya, dulu manusia makan makanan yang haram di atas punggungnya dan kelak ia akan dimakan cacing di perutnya. Inilah keanehan dalam kubur karena liang lahat dapat berbicara.
Riwayat di atas menjelaskan perbedaan dari keadaan kita saat masuk hidup di dunia dan saat sudah meninggal dan berada di alam kubur. Banyak manusia yang terlena dengan kenikmatan dunia. Mereka bersenang-senang, tertawa dan melakukan banyak perbuatan dosa tanpa memikirkan bagaimana keadaannya saat di liang lahat. Kenikmatan di dunia ini membuat banyak orang lalai terhadap kewajibannya sebagai seorang hamba yang harus menyembah dan senantiasa bersyukur kapada Allah Ta’ala.
Riwayat lain menjelaskan sabda Rasulullah bahwa sesungguhnya liang lahat telah menyerukan lima kalimat, yakni liang lahat adalah rumah kesendirian sehingga bawalah teman, liang lahat adalah rumah ular sehingga bawalah penawarnya, liang lahat adalah rumah kegelapan sehingga bawalah lampu penerang, liang lahat adalah rumah tanah sehingga bawalah permadani, liang lahat juga rumah kemiskinan sehingga bawalah bekal.
Berdasarkan riwayat ini, dijelaskan bahwa liang lahat akan menjadi rumah kita setelah kita mati. Di dalamnya, tidak ada orang yang bisa menemani kita. Bahkan, kegelapan dan ketakutan akan selalu menyelimuti kita saat berada di alam kubur. Sebanyak apapun harta kita, sesayang apapun keluarga atau teman-teman kepada kita, mereka tidak dapat menyelamatkan kita dari siksa kubur. Hanya amal shaleh selama hidup yang dapat menyelamatkan kita dari siksa kubur.
Sebuah surat mengatakan bahwa setiap mereka yang bernyawa pasti akan menghadapi kematian. Tapi tidak ada yang tahu kapan, dimana dan bagaimana kita akan diambil nyawanya. Jika ditanya mengenai kematian, maka tidak ada satu orang pun yang siap untuk menghadapinya. Kita akan merasa jika amal kita selama ini tidak akan cukup untuk menyelamatkan kita dari siksa kubur dan siksa neraka. Oleh karena itu, senantiasa mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya dengan melakukan segala amal baik sesuai kitab Al-Qur’an dan sunnah Rasul. Untuk bisa menyelesaikan pertanyaan dalam kubur dan jawabannya kita harus terus meningkatkan keimanan dan ketaqwaan pada Allah.
Dalam riwayat lain dijelaskan bahwa ada seseorang yang meminta kepada Allah untuk kembali dihidupkan agar bisa melakukan kebaikan yang tidak bisa dilakukannya selama masih hidup. Sungguh, orang ini hanyalah berbicara saja karena ia akan kembali larut dalam kenikmatan dunia hingga lalai terhadap kewajibannya sebagai seorang hamba.
0 komentar:
Posting Komentar